Dengan Motor, Ganjar Cek Kesiapan Karantina Pemudik dan Bagi Sembako di Desa Terpencil

Dengan Motor, Ganjar Cek Kesiapan Karantina Pemudik dan Bagi Sembako di Desa Terpencil

Yeni Eka Ayu Ningtias

Penulis

Terkinidotid Hadir di WhatsApp Channel
Follow

Terkini.id, Semarang - Tak peduli cuaca panas dan hujan, Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo dengan motor besarnya kunjungi beberapa desa terpencil mengecek kesiapan tempat karantina bagi pemudik sekaligus memberikan bantuan sembako gratis pada Minggu 5 April 2020.

Beberapa desa terpencil yang dikunjungi antara lain desa Trisobo dan Jungsem kabupaten Kendal, serta desa Ngadirejo dan Pacet kabupaten Batang.

Selain mengecek kesiapan desa, Ganjar juga membagikan sembako untuk membantu kebutuhan warga sekitar.

Ia juga membagikan masker dan hand sanitizer kepada sejumlah bidan desa dalam upaya pencegahan wabah Corona.

“Kami sudah menyiapkan dua ruangan, satu di gedung PKD dan lainnya di balai desa, semuanya untuk karantina pemudik yang bakal datang,” ujar Suwondo kepala desa Trisobo.

“Untuk saat ini sudah 10 orang dan dinyatakan sehat, kemudian melanjutkan isolasi diri di rumah masing masing selama 14 hari,” tambahnya.

Usai desa Trisobo, giliran desa Ngadirejo dan Pacet di kecamatan Reban kabupaten Batang yang disambangi Ganjar.

Di dua desa tersebut, telah disiapkan pula tempat karantina bagi pemudik.

Bahkan di Pacet, 14 orang pemudik telah masuk karantina.

“Total sudah ada 30 orang yang mudik ke desa ini. Begitu mereka sampai langsung kami isolasi. Kami siapkan tiga tempat, gedung PKD, dan dua rumah warga. Yang sekarang masih diisolasi ada 14 orang dan semuanya sehat,” ungkap kepala desa Pacet, Dendy Hermawan.

Rampung di tiga desa, Ganjar melanjutkan perjalanannya menuju desa Jungsemi kecamatan Kangkung kabupaten Kendal.

Di desa itu dirinya mengecek puskesmas dan tempat karantina.

Ganjar juga menyempatkan menengok dua orang TKI yang baru saja kembali dari Malaysia dan menjalani karantina mandiri di rumah masing masing.

“Sengaja saya berkeliling untuk mengecek kesiapan desa dalam menyambut pemudik. Beberapa desa yang saya cek tadi, semuanya sudah siap dengan tempat karantina masing masing. Pintu masuk desa juga sudah dijaga oleh petugas,” ucap Ganjar.

Ganjar meminta kepada seluruh kepala desa di Jawa Tengah untuk membuat tempat karantina.

Tidak harus membuat gedung baru, beberapa gedung seperti sekolah, balai desa bahkan rumah warga dapat dijadikan tempat karantina.

“Saya juga titip pesan kepada seluruh kepala desa untuk memantau betul mereka mereka yang mudik. Dan bagi yang belum mudik, kami berharap keluarganya melarang mereka untuk mudik. Kalau tetap mudik, akan kami karantina selama 14 hari,” tegasnya